Polisi Tangkap Anak Punk Usai Paksa Warga Bayar Saat Ngamen di Laundry
Aksi tidak menyenangkan terjadi di sebuah tempat laundry kawasan pemukiman padat di Depok. Sekelompok anak punk yang mengamen secara agresif membuat warga resah, terutama setelah salah satu di antaranya memaksa pelanggan membayar uang secara paksa. Tak butuh waktu lama, pihak kepolisian yang menerima laporan segera turun tangan dan berhasil mengamankan pelaku utama.
Kejadian Bermula dari Aksi Ngamen Paksa
Insiden bermula saat sekelompok anak punk memasuki area depan sebuah tempat laundry sambil membawa alat musik sederhana. Awalnya, mereka mengamen seperti biasa. Namun, suasana berubah saat salah satu dari mereka menghampiri pelanggan yang sedang menunggu cucian dan memaksa meminta uang.
Menurut saksi mata, pelaku bahkan mengancam akan mengganggu pelanggan lain jika permintaannya tidak dipenuhi. Beberapa pelanggan yang merasa tidak nyaman segera keluar dari lokasi dan menghubungi petugas keamanan setempat.
“Awalnya kami kira mereka cuma ngamen biasa, tapi lama-lama maksa, nadanya tinggi, bahkan seperti intimidasi,” ujar seorang warga yang berada di lokasi.
Polisi Gerak Cepat Amankan Pelaku
Mendapat laporan warga, petugas dari Polsek terdekat langsung mendatangi lokasi dan berhasil menangkap satu orang pelaku yang diduga sebagai pimpinan dari kelompok tersebut. Sementara rekan-rekannya sempat melarikan diri, identitas mereka sudah dikantongi dan tengah dalam proses pencarian.
Kapolsek setempat menyatakan bahwa penangkapan dilakukan demi menjaga kenyamanan dan keamanan masyarakat, serta memberikan efek jera kepada pelaku.
“Kami tidak mentolerir tindakan yang meresahkan masyarakat, terlebih jika disertai unsur paksaan atau intimidasi,” tegasnya.
Diamankan dan Dibina, Bukan Langsung Dipidana
Setelah diamankan, pelaku yang diketahui masih di bawah umur tidak langsung diproses hukum secara pidana. Pihak kepolisian memilih untuk melakukan pendekatan persuasif melalui pembinaan dan koordinasi dengan dinas sosial. Langkah ini diambil karena mempertimbangkan usia pelaku dan peluang untuk merehabilitasi perilaku.
Pihak keluarga juga telah dipanggil untuk mendapatkan penjelasan dan peringatan keras. Ke depan, pelaku akan ditempatkan dalam program pembinaan remaja berisiko yang dikelola oleh pemerintah daerah.
Warga Diminta Tetap Waspada dan Melapor
Kasus ini menjadi pengingat bahwa keresahan kecil di lingkungan masyarakat bisa berkembang jika tidak segera ditindaklanjuti. Polisi mengimbau masyarakat untuk tidak segan melaporkan tindakan-tindakan mencurigakan atau yang mengarah pada pemaksaan di ruang publik.
Ngamen bukan kejahatan, namun saat dilakukan dengan cara yang melanggar norma dan menekan orang lain, itu bisa berubah menjadi tindakan kriminal. Dengan sinergi antara warga dan aparat, kenyamanan lingkungan bisa tetap terjaga.