JK Tegaskan: Dualisme PMI Usai, Pertandingan Telah Usai
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), dengan tegas mengumumkan bahwa polemik dualisme dalam tubuh organisasi kemanusiaan ini telah berakhir. Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers yang digelar di Jakarta, yang sekaligus menandai babak baru bagi PMI untuk kembali fokus pada tugas utamanya sebagai lembaga kemanusiaan.
Dualisme di PMI terjadi akibat perbedaan pandangan antara dua kelompok dalam menjalankan roda organisasi. Perbedaan tersebut mencakup tata kelola organisasi, pengelolaan dana, hingga pelaksanaan program-program kemanusiaan di tingkat daerah. Perselisihan ini sempat memicu kekhawatiran publik karena dikhawatirkan mengganggu misi utama PMI dalam memberikan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Jusuf Kalla mengungkapkan bahwa penyelesaian konflik ini dilakukan melalui serangkaian dialog intensif yang melibatkan berbagai pihak, termasuk tokoh senior PMI, perwakilan daerah, dan mediator independen. “Tidak ada yang menang atau kalah. Yang terpenting adalah bagaimana kita bisa bersatu kembali untuk melayani masyarakat,” ujar JK dalam konferensi pers tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, kedua pihak yang sebelumnya berselisih menyatakan komitmennya untuk mendukung kepemimpinan Jusuf Kalla sebagai Ketua Umum PMI. “Pertandingan telah usai. Kini saatnya kita melangkah bersama demi misi kemanusiaan,” tegas JK.
Para anggota PMI dari seluruh Indonesia diharapkan untuk kembali bersinergi dalam menjalankan program-program kemanusiaan, seperti donor darah, bantuan bencana, dan pelatihan relawan. JK juga menekankan pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana dan program, guna mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap PMI.
Berakhirnya dualisme ini disambut baik oleh berbagai kalangan, termasuk pemerintah, masyarakat, dan organisasi kemanusiaan lainnya. Banyak yang berharap PMI dapat kembali fokus pada tugasnya, terutama mengingat meningkatnya kebutuhan akan bantuan kemanusiaan di tengah tantangan global, seperti pandemi dan bencana alam.
JK mengungkapkan bahwa PMI akan segera meluncurkan sejumlah inisiatif baru untuk meningkatkan pelayanan kemanusiaan di seluruh Indonesia. Di antaranya adalah penguatan sistem digitalisasi untuk mempercepat distribusi bantuan dan memperluas jaringan relawan hingga ke pelosok daerah.
“Ini adalah momentum bagi PMI untuk bangkit lebih kuat dan menjadi organisasi kemanusiaan yang lebih modern, profesional, dan terpercaya,” kata JK menutup pernyataannya.
Berakhirnya dualisme di tubuh PMI menandai babak baru yang penuh harapan bagi organisasi ini. Dengan semangat persatuan dan komitmen bersama, PMI siap menghadapi tantangan kemanusiaan di masa depan. Sebagaimana yang disampaikan JK, “Pertandingan telah usai, tetapi perjuangan untuk kemanusiaan akan terus berlanjut.”